Jakarta - Game pertarungan sejatinya sarat akan unsur kekerasan. Tak heran, beberapa developer menaruh rating dewasa dalam setiap gamenya. Guna memastikan gamenya tak terkena rating dewasa, Bandai Namco akhirnya menghapus fitur darah pada game baku hantam yang baru saja ia rilis, Tekken 7.

Pernyataan ini muncul tak lama setelah Director Tekken 7 Katsuhiro Harada menjawab pertanyaan salah satu penggemarnya di Twitter. Dalam tweetnya, penggemar tersebut menanyakan apakah Tekken 7 akan ada fitur lumpur, air, atau darah yang menyelimuti karakter ketika mereka bertarung.

"Lumpur, air, dan keringat. Tidak ada darah karena bisa membahayakan rating pada arcade," kicau Harada dikutip detikINET dari Attack of the Fanboy, Jumat (13/3/2015).

Dengan pernyataan Harada tadi tampaknya Bandai Namco meniru ide dari Dead or Alive 5 Last Round, dimana dalam game pertarungan gadis-gadis cantik itu hanya ada fitur lumpur, air, dan keringat tanpa ada darah sama sekali di semua karakter.

Dan bila benar Bandai Namco melakukan hal itu, mestinya ini akan menjadi sangat bagus, mengingat Tekken 7 juga digarap menggunakan Unreal Engine 4.

Tak cukup sampai di situ, penggemar tersebut pun menanyakan apakah akan ada bekas sayatan atau potongan pada pakaian yang dikenakan oleh para petarung Tekken 7?

Pertanyaan yang bagus, namun sayangnya Harada tak menggubrisnya. Jadi bisa diambil kesimpulan jika pakaian yang dikenakan oleh petarung akan tetap utuh, tak peduli seberapa hebat mereka bertarung.

Pernyataan tak ada darah pada Tekken 7 tadi sebenarnya bukan hal aneh lagi. Ya, dalam sejarahnya serial game Tekken memang tak sekeras serial game Mortal Kombat yang kerap menampilkan kebrutalan.

Bandai Namco sendiri sudah merilis Tekken 7 pada 18 Februari 2015 lalu. Hanya saja, perilisan tersebut masih terbatas pada perangkat arcade dan hanya dirilis di Jepang. Pun begitu, developer sekaligus publisher game raksasa Jepang itu dilaporkan sedang mengembang Tekken 7 untuk platform PlayStation 4 dan Xbox One.