Jakarta - Pengguna internet memang didominasi oleh kaum adam. Hanya saja kaum hawa lebih rentan terhadap kejahatan dunia maya. Hal ini lantaran mereka kurang peduli melindungi dirinya dari ancaman cyber.

Seperti hasil survei yang dilakukan Kaspersky Lab dan B2B International menunjukkan hanya 19% wanita yang percaya bahwa mereka bisa menjadi korban dedemit maya. Sementara 25% menganggap hal tersebut mungkin terjadi.

Selain itu menurut survei yang diterima detikINET, Senin (9/3/2015), para wanita umumnya hanya sedikit mengetahui tentang ancaman cyberdibandingkan pria. Sehingga menyebabkan wanita kurang memberikan perhatian terhadap perlindungan diri dari bahaya di internet.

Misalnya saat mengizinkan orang lain meminjam perangkat notebook atau smartphone, wanita tidak melindungi data mereka karena tidak melihat resiko.

Menyoal soal transaksi online, dalam survei tersebut memperlihatkan bahwa wanita lebih perhatian dibanding pria. Hal ini mungkin dikarena kaum wanita mengemari belanja online. Alhasil mereka begitu peduli akan keamanan transaksi keuangan dibandingkan aktivitas online lainnya.

"Dalam kehidupan nyata orang memahami bahwa sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang masuk akal untuk melindungi hal-hal yang mereka anggap berharga saat mereka melakukan kegiatan mereka sehari-hari," kata kata Elena Kharchenko, Head of Consumer Product Management, Kaspersky Lab.

"Hal yang sama juga berlaku di online. Mengikuti pedoman keselamatan web yang masuk akal memungkinkan kita untuk mengurangi risiko kehilangan data berharga atau menjadi korban penipuan keuangan," tandasnya.