Sejarah Si 'Robot Hijau'

9/26/2014 06:17:00 AM 0 Comments

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel Android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008.
Antarmuka pengguna Android didasarkan pada manipulasi langsung, menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, seperti menggesek, mengetuk, mencubit, dan membalikkan cubitan untuk memanipulasi obyek di layar. Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah Lisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat, operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2012, ada sekitar 700.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko aplikasi utama Android yang dahulu namanya Android Market. Sebuah survey pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi seluler.
Faktor-faktor di atas telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan Android, menjadikannya sebagai sistem operasi telepon pintar yang paling banyak digunakan di dunia, mengalahkan Symbian pada tahun 2010. Android juga menjadi pilihan bagi perusahaan teknologi yang menginginkan sistem operasi berbiaya rendah, bisa dikustomisasi, dan ringan untuk perangkat berteknologi tinggi tanpa harus mengembangkannya dari awal. Akibatnya, meskipun pada awalnya sistem operasi ini dirancang khusus untuk telepon pintar dan tablet, Android juga dikembangkan menjadi aplikasi tambahan di televisi, konsol permainankamera digital, dan perangkat elektronik lainnya. Sifat Android yang terbuka telah mendorong munculnya sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi untuk menggunakan kode sumber terbuka sebagai dasar proyek pembuatan aplikasi, dengan menambahkan fitur-fitur baru bagi pengguna tingkat lanjut atau mengoperasikan Android pada perangkat yang secara resmi dirilis dengan menggunakan sistem operasi lain.
Pada November 2013, Android menguasai pangsa pasar telepon pintar global, yang dipimpin oleh produk-produk Samsung, dengan persentase 64% pada bulan Maret 2013. Pada Juli 2013, terdapat 11.868 perangkat Android berbeda dengan beragam versi. Keberhasilan sistem operasi ini juga menjadikannya sebagai target ligitasi paten "perang telepon pintar" antar perusahaan-perusahaan teknologi. Hingga bulan Mei 2013, total 900 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dan 48 miliar aplikasi telah dipasang dari Google Play. Pada tanggal 3 September 2013, 1 miliar perangkat Android telah diaktifkan.
SEJARAH PERKEMBANGAN ANDROID
Revolusi ANDROID
Android, Inc. didirikan di Palo Alto, California, pada bulan Oktober 2003 oleh Andy Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears (mantan VP T-Mobile), dan Chris White (kepala desain dan pengembangan antarmuka WebTV) untuk mengembangkan "perangkat seluler pintar yang lebih sadar akan lokasi dan preferensi penggunanya". Tujuan awal pengembangan Android adalah untuk mengembangkan sebuah sistem operasi canggih yang diperuntukkan bagi kamera digital, namun kemudian disadari bahwa pasar untuk perangkat tersebut tidak cukup besar, dan pengembangan Android lalu dialihkan bagi pasar telepon pintar untuk menyaingi Symbian dan Windows Mobile (iPhone Apple belum dirilis pada saat itu). Meskipun para pengembang Android adalah pakar-pakar teknologi yang berpengalaman, Android Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya diungkapkan bahwa para pengembang sedang menciptakan sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan bagi telepon seluler. Masih pada tahun yang sama, Rubin kehabisan uang. Steve Perlman, seorang teman dekat Rubin, meminjaminya $10.000 tunai dan menolak tawaran saham di perusahaan.
Google mengakuisisi Android Inc. pada tanggal 17 Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Pendiri Android Inc. seperti Rubin, Miner dan White tetap bekerja di perusahaan setelah diakuisisi oleh Google. Setelah itu, tidak banyak yang diketahui tentang perkembangan Android Inc., namun banyak anggapan yang menyatakan bahwa Google berencana untuk memasuki pasar telepon seluler dengan tindakannya ini. Di Google, tim yang dipimpin oleh Rubin mulai mengembangkan platform perangkat seluler dengan menggunakan kernel Linux. Google memasarkan platform tersebut kepada produsen perangkat seluler dan operator nirkabel, dengan janji bahwa mereka menyediakan sistem yang fleksibel dan bisa diperbarui. Google telah memilih beberapa mitra perusahaan perangkat lunak dan perangkat keras, serta mengisyaratkan kepada operator seluler bahwa kerjasama ini terbuka bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.
HTC Dream, ponsel Android pertama.
Spekulasi tentang niat Google untuk memasuki pasar komunikasi seluler terus berkembang hingga bulan Desember 2006. BBC dan Wall Street Journal melaporkan bahwa Google sedang bekerja keras untuk menyertakan aplikasi dan mesin pencarinya di perangkat seluler. Berbagai media cetak dan media daring mengabarkan bahwa Google sedang mengembangkan perangkat seluler dengan merek Google. Beberapa di antaranya berspekulasi bahwa Google telah menentukan spesifikasi teknisnya, termasuk produsen telepon seluler dan operator jaringan. Pada bulan Desember 2007, InformationWeek melaporkan bahwa Google telah mengajukan beberapa aplikasi paten di bidang telepon seluler.
Pada tanggal 5 November 2007, Open Handset Alliance (OHA) didirikan. OHA adalah konsorsium dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google, produsen perangkat seluler seperti HTCSony, dan Samsung, operator nirkabel seperti Sprint, Nextel dan T-Mobile, serta produsen chipset seperti Qualcomm dan Texas Instruments. OHA sendiri bertujuan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat seluler. Saat itu, Android diresmikan sebagai produk pertamanya; sebuah platform perangkat seluler yang menggunakan kernel Linux versi 2.6. Telepon seluler komersial pertama yang menggunakan sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang diluncurkan pada 22 Oktober 2008.
Pada tahun 2010, Google merilis seri Nexus; perangkat telepon pintar dan tablet dengan sistem operasi Android yang diproduksi oleh mitra produsen telepon seluler seperti HTC, LG, dan Samsung. HTC bekerjasama dengan Google dalam merilis produk telepon pintar Nexus pertama, yakni Nexus One. Seri ini telah diperbarui dengan perangkat yang lebih baru, misalnya telepon pintar Nexus 4 dan tablet Nexus 10 yang diproduksi oleh LG dan Samsung. Pada 13 Maret 2013, Larry Page mengumumkan dalam postingan blognya bahwa Andy Rubin telah pindah dari divisi Android untuk mengerjakan proyek-proyek baru di Google. Ia digantikan oleh Sundar Pichai, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala divisi Google Chrome, yang mengembangkan Chrome OS.
Sejak tahun 2008, Android secara bertahap telah melakukan sejumlah pembaruan untuk meningkatkan kinerja sistem operasi, menambahkan fitur baru, dan memperbaiki bug yang terdapat pada versi sebelumnya. Uniknya, setiap versi utama yang dirilis dinamakan secara alfabetis berdasarkan nama-nama makanan pencuci mulut (dessert) atau cemilan bergula; misalnya, versi 1.5 bernama Cupcake, yang kemudian diikuti oleh versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah 4.4 KitKat, yang dirilis pada 31 Oktober 2013.
Macam-macam versi Android:
1. CUPCAKE (Android 1.5), Inilah versi pertama Android. Tampilan Android dipercanti dengan tampilan efek animasi. Fasilitas multimedia dikembangkan dengan menambah fungsi Bluetooth A2DP dan AVRCP, fasilitas upload foto/videoke YouTube  dan Picasa, dan sejumlah widget baru termasuk bisa merekam dan menonton video.
Android 1.5 Cupcake


2. DONUTS (Android 1.6), Versi ini memberi banyak fungsi baru dalam hal konektivitas, seperti dukungan CDMA/EVDO, Wi-Fi standar 802.1x, dan VPN. Pengembangan lain ada pada Android Market (sekarang Google Play Store), voice search, resolusi layar WVGA, framework gestur, dan navigasi google.

Android 1.6 Donuts
3. ECLAIR (Android 2.1) Versi ini menerima banyak pembaruan, antara lain dukungan Microsoft Exchange, HTML5, fungsi digital zoom, dan keyboard virtual baru. Tampilan interface lebih segar dengan live wallpaper. Dukungan resolusi layar juga lebih besar, dan dukungan flash built-in, Google Maps yang lebih baik, Bluetooth 2.1, dan browser baru.
Android 2.1 Eclair

Android 2.2 Froyo
4. FROYO / FROZEN YOGHURT (Android 2.2) Froyo menjanjikan kinerja hardware lebih cepat maupun di sisi software. Fungsi instalasi aplikasi ke memori eksternal (dalam bentuk file .apk), dukungan Adobe Flash Player10.1, portable hotspot (tethering), perubahan UI (user interface), voice dialing, berbagi kontak via Bluetooth. Dukungan lain yang ada adalah resolusi layar lebih tinggi, password alfanumerik, dan pengembangan Android Marketplace.
5. GINGERBREAD (Android 2.3) Inilah versi Android yang stabil. Banyak hal baru ditarwarkan, dimana yang paling menolok adalah interface yang baru. Gingerbread mendukung fungsi VoIP, NFC, copy-paste yang lebih baik, keyboard multitouch, dukungan sensor gyroscope dan barometer, dan format video-audio baru (WebM/VP8 dan AAC). Fasilitas download manager dan kamera depan juga tersedia.
Android 2.3 Gingerbread
Android 3.0 Honeycomb
6. HONEYCOMB (Android 3.0) Kabarnya versi ini diberi banyak kelengkapan dan fitur untuk mendukung kinerja Android di tablet. Salah satunya adalah video chat. Honeycomb sudah mendukung sensor accelerator hardware guna mendukung grafis 3D. Aplikasi lain adalah Google Body. Aplikasi ini seperti Google Maps, namun untuk tubuh manusia. Nantinya, pengguna bisa mendiagnosa cepat kondisi tubuh tertentu.
Android 4.0 Ice Cream Sandwich

7. ICE CREAM SANDWICH (Android 4.0) Pembaruan di versi ini sangat banyak , antara lain: Tombol lunak tablet Android 3.x tersedia bagi penggunaan di telepon pintar, Pemisahan widget di tab baru, terletak pada layar yang bersebelahan dengan aplikasi, Pembuatan folder yang lebih mudah, dengan gaya drag-and-drop, Launcher yang bisa dikustomisasi, Peningkatan fitur pesan suara visual, dengan kemampuan untuk mempercepat atau memperlambat kecepatan pesan suara, Fungsi 'cubit untuk memperbesar' pada kalender, Pengintegrasian fungsi cuplikan layar (screenshot) dengan menekan dan menahan tombol daya dan volume-turun secara bersamaan, Perbaikan kesalahan koreksi pada papan ketik, Kemampuan untuk mengakses aplikasi secara langsung dari layar kunci (lock screen), Perbaikan fungsi salin dan tempel, Integrasi suara yang lebih baik dan berkesinambungan, Mode buka kunci identifikasi wajah, fitur yang memungkinkan pengguna untuk membuka perangkat menggunakan perangkat lunak pengenal wajah, Penambahan penjelajah web bawaan Chrome, mampu membuka halaman hingga 16 tab, Sinkronisasi otomatis pada penjelajah web dengan bookmark Chrome pengguna, Penambahan jenis huruf baru, Roboto, Penggunaan data bisa dibatasi, pengguna akan diperingatkan jika penggunaan data sudah mendekati batas tertentu, dan menonaktifkan data yang digunakan ketika batas tersebut terlampaui, Kemampuan untuk mematikan aplikasi yang menggunakan data di latar belakang, Peningkatan fungsi aplikasi kamera dengan fitur-fitur seperti zero shutter lag, time lapse settings, mode panorama, dan kemampuan untuk memperbesar saat merekam video, Penambahan aplikasi pengedit foto bawaan, Tata letak galeri yang baru, bisa dikelola berdasarkan lokasi dan orang, Pemutakhiran aplikasi "People" dengan integrasi pada jejaring sosial, Android Beam, fitur komunikasi area dekat yang memungkinkan dilakukannya pertukaran jarak pendek bookmark web, info kontak, arah, video YouTube, dan data lainnya, Dukungan format gambar WebPAkselerasi perangkat keras UIWi-Fi DirectMerekam video 1080p bagi perangkat Android tertentu

Android 4.1 Jelly Bean
8. JELLY BEAN (Android 4.1, 4.2, 4.3), pembaruan di versi ini adalah, Antarmuka pengguna yang lebih halus, Waktu sync pada animasi UI dikelola oleh kerangka kerja Android termasuk reaksi aplikasi, efek sentuh, komposisi layar, dan penyegaran tampilan, Triple buffering pada grafis, Peningkatan aksesbilitas, Teks dua bahasa dan dukungan bahasa lainnya, Papan ketik yang bisa dimodifikasi oleh pengguna, Perluasan notifikasi, Kemampuan untuk mematikan notifikasi pada aplikasi tertentu, Shortcut dan widget secara otomatis bisa disusun ulang atau diatur ukurannya, Transfer data Bluetooth bagi Android Beam, Diktasi suara luring, Tablet dengan layar kecil bisa menyesuaikan tata letak antarmuka dan layar depan seperti pada telepon pintar, Peningkatan pencarian suara, Peningkatan aplikasi kamera, Google Wallet (pada Nexus 7), Foto kontak Google+ resolusi tinggi, Aplikasi pencarian Google Now, Audio multi-saluran, Audio USB (bagi suara eksternal DACs), Audio chaining, Penjelajah web bawaan Android diganti dengan Google Chrome pada perangkat Android pra-instalKemampuan untuk menambahkan widget aplikasi tanpa akses root, Foto panorama "Photo Sphere", Papan kunci dengan gestur ketikan, Peningkatan kinerja layar kunci, termasuk dukungan widget dan kemampuan untuk membuka aplikasi kamera secara langsung, Kontrol daya notifikasi ("Pengaturan Cepat"), Screensaver "Daydream", Akun pengguna lebih dari satu (hanya tablet), Dukungan tampilan nirkabel (Miracast), Perbaikan aksesbilitas: ketuk-tiga kali untuk untuk memperbesar seluruh layar, pan and zoom dengan dua jari, serta keluaran suara dan navigasi Gesture Mode bagi pengguna tunanetra, Aplikasi jam baru, disertai dengan jam dunia, stop watch, dan penghitung waktu mundur, Seluruh perangkat menggunakan tata letak antarmuka yang sama, terlepas dari ukuran layar, VPN yang selalu terhubung, Konfirmasi SMS premium, Group Messaging, Perbaikan bug pada streaming audio Bluetooth, Notifikasi unduhan yang menampilkan persentase dan waktu perkiraan unduhan, Nada baru bagi pengisian nirkabel dan baterai lemah, Animasi galeri baru yang memungkinkan pemuatan jadi lebih cepat, Perbaikan USB debug, Perbaikan bug dan peningkatan kinerja
Android 4.4 KitKat
9. KitKat (Android 4.4)Pembaruan antarmuka dengan bar status dan navigasi transparan pada layar depan., Optimasi kinerja pada perangkat dengan spesifikasi yang lebih rendah, Kerangka kerja pencetakan, NFC Host Card Emulation sebagai emulator kartu pintar,WebViews berbasis Chromium, Perluasan fungsionalitas bagi layanan pendengar notifikasi, API umum untuk mengembangkan dan mengelola klien pesan teks, kemampuan untuk menentukan aplikasi SMS standar., Kerangka kerja baru untuk transisi UI, Kerangka kerja akses penyimpanan untuk mengambil konten dan dokumen dari sumber lain, Sensor batching, Step Detector, dan Counter API, Peningkatan tampilan mode layar penuh, tombol perangkat lunak dan status bar bisa diakses dari tepi dengan cara menggesek, Penyeimbang audio, pemantauan audio, dan peningkatan suara audio, Perekam aktivitas layar yang terintegrasi, Inframerah, Peningkatan aksesibilitas API, Mesin virtual eksperimental baru, ART, Dukungan Bluetooth Message Access Profile (MAP)

ANTARMUKA (User Interface)

HTC Dream, Android Pertama
Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasi langsung, menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, misalnya menggesek (swiping), mengetuk (tapping), dan mencubit (pinching), untuk memanipulasi obyek di layar. Masukan pengguna direspon dengan cepat dan juga tersedia antarmuka sentuh layaknya permukaan air, seringkali menggunakan kemampuan getaran perangkat untuk memberikan umpan balik haptik kepada pengguna. Perangkat keras internal seperti akselerometer,giroskop, dan sensor proksimitas digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon tindakan pengguna, misalnya untuk menyesuaikan posisi layar dari potret ke lanskap, tergantung pada bagaimana perangkat diposisikan, atau memungkinkan pengguna untuk mengarahkan kendaraan saat bermain balapan dengan memutar perangkat sebagai simulasi kendali setir.
TouchWiz UI ala Sam
Ketika dihidupkan, perangkat Android akan memuat pada layar depan (homescreen), yakni navigasi utama dan pusat informasi pada perangkat, serupa dengan desktop pada komputer pribadi. Layar depan Android biasanya terdiri dari ikon aplikasi dan widget; ikon aplikasi berfungsi untuk menjalankan aplikasi terkait, sedangkan widget menampilkan konten secara langsung dan terbarui otomatis, misalnya prakiraan cuaca, kotak masuk surel pengguna, atau menampilkan tiker berita secara langsung dari layar depan. Layar depan bisa terdiri dari beberapa halaman, pengguna dapat menggeser bolak balik antara satu halaman ke halaman lainnya, yang memungkinkan pengguna Android untuk mengatur tampilan perangkat sesuai dengan selera mereka. Beberapa aplikasi pihak ketiga yang tersedia di Google Play dan di toko aplikasi lainnya secara ekstensif mampu mengatur kembali tema layar depan Android, dan bahkan bisa meniru tampilan sistem operasi lain, misalnya Windows Phone. Kebanyakan produsen telepon seluler dan operator nirkabel menyesuaikan tampilan perangkat Android buatan mereka untuk membedakannya dari pesaing mereka.Antarmuka pengguna pada Android didasarkan pada manipulasi langsung, menggunakan masukan sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, misalnya menggesek (swiping), mengetuk (tapping), dan mencubit (pinching), untuk memanipulasi obyek di layar. Masukan pengguna direspon dengan cepat dan juga tersedia antarmuka sentuh layaknya permukaan air, seringkali menggunakan kemampuan getaran perangkat untuk memberikan umpan balik haptik kepada pengguna.
UI Android KitKat versi Developer
Perangkat keras internal seperti akselerometer,giroskop, dan sensor proksimitas digunakan oleh beberapa aplikasi untuk merespon tindakan pengguna, misalnya untuk menyesuaikan posisi layar dari potret ke lanskap, tergantung pada bagaimana perangkat diposisikan, atau memungkinkan pengguna untuk mengarahkan kendaraan saat bermain balapan dengan memutar perangkat sebagai simulasi kendali setir.
Di bagian atas layar terdapat status bar, yang menampilkan informasi tentang perangkat dan konektivitasnya. Status bar ini bisa "ditarik" ke bawah untuk membuka layar notifikasi yang menampilkan informasi penting atau pembaruan aplikasi, misalnya surel diterima atau SMS masuk, dengan cara tidak mengganggu kegiatan pengguna pada perangkat. Pada versi awal Android, layar notifikasi ini bisa digunakan untuk membuka aplikasi yang relevan, namun setelah diperbarui, fungsi ini semakin disempurnakan, misalnya kemampuan untuk memanggil kembali nomor telepon dari notifikasi panggilan tak terjawab tanpa harus membuka aplikasi utama. Notifikasi ini akan tetap ada sampai pengguna melihatnya, atau dihapus dan di nonaktifkan oleh pengguna.

APLIKASI DI ANDROID

Google Play
Android memungkinkan penggunanya untuk memasang aplikasi pihak ketiga, baik yang diperoleh dari toko aplikasi seperti Google PlayAmazon Appstore, ataupun dengan mengunduh dan memasang berkas APK dari situs pihak ketiga. Di Google Play, pengguna bisa menjelajah, mengunduh, dan memperbarui aplikasi yang diterbitkan oleh Google dan pengembang pihak ketiga, sesuai dengan persyaratan kompatibilitas Google. Google Play akan menyaring daftar aplikasi yang tersedia berdasarkan kompatibilitasnya dengan perangkat pengguna, dan pengembang dapat membatasi aplikasi ciptaan mereka bagi operator atau negara tertentu untuk alasan bisnis. Pembelian aplikasi yang tidak sesuai dengan keinginan pengguna dapat dikembalikan dalam waktu 15 menit setelah pengunduhan. Beberapa operator seluler juga menawarkan tagihan langsung untuk pembelian aplikasi di Google Play dengan cara menambahkan harga pembelian aplikasi pada tagihan bulanan pengguna. Pada bulan September 2012, ada lebih dari 675.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, dan perkiraan jumlah aplikasi yang diunduh dari Play Store adalah 25 miliar.
Aplikasi Android dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java dengan menggunakan kit pengembangan perangkat lunak Android (SDK). SDK ini terdiri dari seperangkat perkakas pengembangan, termasuk debuggerperpustakaan perangkat lunak, emulator handset yang berbasis QEMU, dokumentasi, kode sampel, dan tutorial. Didukung secara resmi oleh lingkungan pengembangan terpadu (IDE) Eclipse, yang menggunakan plugin Android Development Tools (ADT). Perkakas pengembangan lain yang tersedia di antaranya adalah Native Development Kit untuk aplikasi atau ekstensi dalam C atau C++, Google App Inventor, lingkungan visual untuk pemrogram pemula, dan berbagai kerangka kerja aplikasi web seluler lintasplatform.
Dalam rangka menghadapi penyensoran Internet di Republik Rakyat Tiongkok, perangkat Android yang dijual di RRT umumnya disesuaikan dengan layanan yang disetujui oleh negara.
PENGELOLA PENYIMPANAN PERANGKAT
Karena perangkat Android umumnya bertenaga baterai, Android dirancang untuk mengelola memori (RAM) guna menjaga konsumsi daya minimal, berbeda dengan sistem operasi desktop yang bisa terhubung pada sumber daya listrik tak terbatas. Ketika sebuah aplikasi Android tidak lagi digunakan, sistem secara otomatis akan menangguhkannya (suspend) dalam memori – secara teknis aplikasi tersebut masih "terbuka", namun dengan ditangguhkan, aplikasi tidak akan mengkonsumsi sumber daya (misalnya daya baterai atau daya pemrosesan), dan akan "diam" di latar belakang hingga aplikasi tersebut digunakan kembali. Cara ini memiliki manfaat ganda, tidak hanya meningkatkan respon perangkat Android karena aplikasi tidak perlu ditutup dan dibuka kembali dari awal setiap saat, tetapi juga memastikan bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang tidak menghabiskan daya secara sia-sia.
Android mengelola aplikasi yang tersimpan di memori secara otomatis: ketika memori lemah, sistem akan menonaktifkan aplikasi dan proses yang tidak aktif untuk sementara waktu, aplikasi akan dinonaktifkan dalam urutan terbalik, dimulai dari yang terakhir digunakan. Proses ini tidak terlihat oleh pengguna, jadi pengguna tidak perlu mengelola memori atau menonaktifkan aplikasi secara manual. Namun, kebingungan pengguna atas pengelolaan memori pada Android telah menyebabkan munculnya beberapa aplikasi task killer pihak ketiga yang populer di Google Play.
PERSYARATAN PONSEL ANDROID
Hingga November 2013, versi terbaru Android membutuhkan setidaknya 512 MB RAM, prosesor ARMv7 32-bitarsitektur MIPS, atau x86, serta unit pemroses grafis (GPU) kompatibel OpenGL ES 2.0.
Platform perangkat keras utama pada Android adalah arsitektur ARM. Ada juga dukungan untuk x86 dari proyek Android-x86, dan Google TV menggunakan versi x86 khusus Android. Pada tahun 2013, Freescale mengumumkan melibatkan Android dalam prosesor i.MX buatannya, yakni seri i.MX5X dan i.MX6X. Pada 2012, prosesor Intel juga mulai muncul pada platform utama Android, misalnya pada telepon seluler.
Beberapa komponen perangkat keras tidak diperlukan, namun sudah menjadi standar di perangkat tertentu. Beberapa fitur awalnya dibutuhkan sebagai persyaratan, namun kemudian ditiadakan. Setelah Android menjadi OS telepon pintar, beberapa perangkat keras, seperti mikrofon, lambat laun berubah menjadi perangkat opsional. Selain itu, kameraditetapkan sebagai perangkat wajib bagi ponsel-ponsel Android. Perangkat Android menggabungkan berbagai komponen perangkat keras opsional, termasuk kamera video,GPS, sensor orientasi perangkat keras, kontrol permainan, akselerometer, giroskop, barometer, magnetometer, sensor proksimitas, sensor tekanan, termometer, dan layar sentuh.
Android mendukung OpenGL ES 1.1, 2.0, dan 3.0. Beberapa aplikasi secara eksplisit mengharuskan versi tertentu dari OpenGL ES, sehingga perangkat keras GPU yang cocok diperlukan bagi perangkat Android untuk menjalankan aplikasi tertentu.
PANGSA PASAR ANDROID
Perusahaan riset Canalys memperkirakan bahwa pada kuartal kedua 2009, Android memiliki pangsa penjualan telepon pintar sebesar 2,8% di seluruh dunia. Pada kuartal keempat 2010, jumlah ini melonjak menjadi 33%, menjadi platform telepon pintar terlaris di dunia. Hingga kuartal ketiga 2011, Gartner memperkirakan lebih dari setengah (52,5%) pasar telepon pintar global dikuasai oleh Android. Menurut IDC, pada kuartal ketiga 2012, Android menguasai 75% pangsa pasar telepon pintar global.
Samsung
Pada bulan Juli 2011, Google mengungkapkan bahwa terdapat 550.000 perangkat Android baru yang diaktifkan setiap harinya, meningkat dari 400.000 per hari pada bulan Mei, dan secara total, lebih dari 100 juta perangkat Android telah diaktifkan di seluruh dunia, dengan pertumbuhan 4,4% per minggu. Pada bulan September 2012, 500 juta perangkat Android telah diaktifkan, dengan 1,3 juta aktivasi per hari. Pada Mei 2013, di Google I/O, Sundar Pichai mengumumkan bahwa total perangkat Android yang telah diaktifkan berjumlah 900 juta.
Pangsa pasar Android bervariasi menurut lokasi. Pada bulan Juli 2012, pangsa pasar Android di Amerika Serikat adalah 52%, dan meningkat hingga 90 % di RRT. Selama kuartal ketiga 2012, pangsa pasar telepon pintar Android di seluruh dunia adalah 75%, dengan total perangkat yang diaktifkan berjumlah 750 juta dan 1,5 juta aktivasi per hari.
Pada bulan Maret 2013, pangsa Android di pasar telepon pintar global dipimpin oleh produk-produk Samsung, yakni sebesar 64%. Perusahaan riset pasar, Kantar, melaporkan bahwa platform besutan Google menyumbang lebih dari 70% dari seluruh penjualan perangkat telepon pintar di RRT selama periode ini. Masih pada periode yang sama, tingkat loyalitas terhadap penggunaan produk-produk Samsung di Inggris (59%) adalah yang tertinggi kedua setelah Apple (79%).
Hingga November 2013, pangsa pasar Android dikabarkan telah mencapai 80%. Dari 261,1 juta telepon pintar yang terjual pada bulan Agustus, September, dan Oktober 2013, sekitar 211 juta di antaranya adalah perangkat Android.
TABEL PENGGUNAAN PLATFORM
Tabel di bawah ini menampilkan data mengenai persentase jumlah perangkat Android yang mengakses Google Play baru-baru ini, dan menjalankan platform Android versi tertentu hingga tanggal 1 November 2013. Android 4.1/4.2/4.3 Jelly Bean adalah versi Android yang paling banyak digunakan, yakni sekitar 50% dari keseluruhan perangkat Android di seluruh dunia.
VersiNama kodeTanggal rilisLevel APIDistribusi
1.5Cupcake30 April 200930%
1.6Donut15 September 200940%
2.0–2.1Eclair26 Oktober 200970%
2.2Froyo20 Mei 201081,7%
2.3.3–2.3.7Gingerbread9 Februari 20111026,3%
2.3–2.3.2Gingerbread6 Desember 201090%
3.1Honeycomb10 Mei 2011120,0%
3.2Honeycomb15 Juli 2011130,1%
4.0.3–4.0.4Ice Cream Sandwich16 Desember 20111519,8%
4.1.xJelly Bean9 Juli 20121637,3%
4.2.xJelly Bean13 November 20121712,5%
4.3.xJelly Bean24 Juli 2013182,3%
4.4KitKat31 Oktober 201319
ANDROID PADA PERANGKAT BUKAN PONSEL
Sifat Android yang terbuka dan bisa dikustomisasi menyebabkan sistem operasi ini juga digunakan pada perangkat elektronik lainnya, termasuk laptop dan netbooksmartbook, Smart TV (Google TV), dan kamera (Nikon Coolpix S800c dan Galaxy Camera). Selain itu, sistem operasi Android juga mengembangkan aplikasinya pada kacamata pintar (Google Glass), jam tangan, penyuara kuping, CD mobil dan pemutar DVD, cermin, pemutar media portabel, jaringan tetap, dan telepon VoIP. Ouya, sebuah konsol permainan video yang menggunakan sistem operasi Android, menjadi salah satu produk Kickstarter yang paling sukses, didanai sebesar $8,5 juta untuk pengembangannya, yang kemudian diikuti oleh konsol permainan video berbasis Android lainnya seperti Project Shield besutan Nvidia.
Pada tahun 2011, Google memperkenalkan "Android@Home", teknologi otomatis baru yang memanfaatkan Android untuk mengontrol beberapa alat-alat rumah tangga seperti kontak lampu, soket listrik, dan termostat. Mengontrol lampu dikatakan dapat dikendalikan dari ponsel atau tablet Android. Pimpinan Android Andy Rubin menegaskan bahwa "menyalakan dan mematikan lampu bukanlah hal yang baru, Google berpikir lebih ambisius dan tujuannya adalah untuk menggunakan posisinya sebagai penyedia jasa awan guna membawa produk-produk Google ke rumah pelanggan."
Pada bulan Agustus 2011, Parrot meluncurkan sistem stereo mobil dengan platform Android, yang dikenal dengan Asteroid dan dilengkapi dengan perintah suara. Pada September 2013, Clarion merilis sistem stereo mobil dengan platform Android yang lebih maju, yang dikenal dengan AX1 dan Mirage, menggunakan Android 2.3.7 dan 2.2 (Gingerbread) dan dilengkapi dengan navigasi berbasis GPS, layar 6,5 inci, dan berbagai pilihan untuk akses data nirkabel.
Galaxy Gear Fit
Berbagai perangkat lainnya, meskipun tidak menggunakan Android, juga dirancang dengan antarmuka yang berfungsi sebagai pendamping atau pelengkap bagi perangkat Android, misalnya SmartWatch Sony atau Samsung Galaxy Gear . (quoted from Wikipedia, edited by DAVID)

0 komentar: